Oleh: Zuhdiansah, S. Pd.
02 Februari 2014
Pengertian
Manajemen Kelas
Manajemen
Kelas berasal dari dua kata, yaitu dari kata manajemen dan kelas. Manajemen
dari kata Management, yang
diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.[1]Dengan kata lain arti dari Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, direksi, ketatalaksanaan
penggunaaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran yang diinginkan. Sedangkan
pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian
tujuan. Maka, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
suatu proses penyelenggaraan atau pengurusan sekaligus pengawasan pada
sesuatu yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan agar sesuatu
tersebut berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Sedangkan
kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi
fisik dan pandangan dari segi siswa. Hadari Nawawi (Syaiful Bahri Jamarah
& Aswan Zain, 2006:176) juga memandang kelas dari dua sudut, yakni :
a.
Kelas dalam arti sempit: ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses
belajar mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional
ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa
menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada
batas umur kronologis masing-masing.
b.
Kelas dalam arti luas: suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan
diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.[2]
Dalam
bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang belajar dalam
waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang
sama pula.[3]
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa kelas diartikan sebagai ruangan belajar dan atau sekelompok siswa yang belajar (rombongan
belajar), dimana guru mengajar, peserta didik belajar, dan
tingkatan (grade) sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar
yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Setelah
berbicara tentang pengertian dari manajemen dan kelas di atas, maka di bawah ini para ahli pendidikan
mendefinisikan manajemen kelas, antara lain:
a.
Made Pidarta (Syaiful Bahri Jamarah, 2000:172) mengatakan, manajemen kelas
adalah proses seleksi dan penggunaan
alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan
memelihara sistem/organisasi kelas.
Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas
individual.[4]
b.
Moh. Uzer Usman (2010:97) mengatakan bahwa manajemen kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar.[5]
c.
Syaiful Bahri Djamarah (2006:173) berpendapat bahwa manajemen kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas
yang ada seoptimal mungkin untuk
mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.[6]
d.
Mulyadi (2009:4), manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan
tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan
hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif
serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif.[7]
Dari
beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen kelas merupakan upaya
mengelola siswa di dalam kelas yang dilakukan untuk
menciptakan dan mempertahankan suasana/kondisi kelas yang menunjang program
pembelajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi
siswa untuk selalu ikut terlibat dan berperan serta dalam proses
pendidikan di sekolah. Jadi manajemen kelas harus mengacu pada penciptaan
suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas
tersebut dapat belajar dengan efektif.
[1]
Mulyadi, Classroom
Management (Malang: UIN-Press Malang, 2009), hlm. 2
[2]
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Op. Cit., hlm. 176
[3]
Suharsimi Arikunto, Suhardjono & Supardi,
Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta:
Bumi Aksara, 2007), hlm. 3
[4]
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000), hlm. 172
[5]
Moh. Uzer Usman, Op.
Cit., hlm. 97
[6]
Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., hlm. 173
[7]
Mulyadi., Op.Cit.,
hlm. 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar