“Terciptanya Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, berbudi pekerti luhur, unggul dalam prestasi berlandaskan Imtaq dan Iptek“

Jumat, 31 Januari 2014

Pengertian Manajemen Kelas


    Oleh: Zuhdiansah, S. Pd. 
    02 Februari 2014
     Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen Kelas berasal dari dua kata, yaitu dari kata manajemen dan kelas. Manajemen dari kata Management, yang diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.[1]Dengan kata lain arti dari Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, direksi, ketatalaksanaan penggunaaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Maka, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan atau pengurusan sekaligus pengawasan pada sesuatu yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan agar sesuatu tersebut berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Sedangkan kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa. Hadari Nawawi (Syaiful Bahri Jamarah & Aswan Zain, 2006:176) juga memandang kelas dari dua sudut, yakni :
a.    Kelas dalam arti sempit: ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
b.    Kelas dalam arti luas: suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.[2]
Dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang belajar dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.[3]
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa kelas diartikan sebagai ruangan belajar dan atau sekelompok siswa yang belajar (rombongan belajar), dimana guru mengajar, peserta didik belajar, dan tingkatan (grade) sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Setelah berbicara tentang pengertian dari manajemen dan kelas di atas, maka di bawah ini para ahli pendidikan mendefinisikan manajemen kelas, antara lain: 
a.    Made Pidarta (Syaiful Bahri Jamarah, 2000:172) mengatakan, manajemen kelas adalah proses seleksi dan  penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Guru  bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem/organisasi  kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya,  bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual.[4]
b.    Moh. Uzer Usman (2010:97) mengatakan bahwa manajemen kelas adalah  keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses  belajar mengajar.[5]
c.    Syaiful Bahri Djamarah (2006:173) berpendapat bahwa manajemen kelas adalah  suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal  mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan  pembelajaran.[6]
d.   Mulyadi (2009:4), manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan,  mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang  efektif dan produktif.[7]
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen kelas merupakan upaya mengelola siswa di dalam kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana/kondisi kelas yang menunjang program pembelajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu ikut terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah. Jadi manajemen kelas harus mengacu pada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif.


[1] Mulyadi, Classroom Management (Malang: UIN-Press Malang, 2009), hlm. 2
[2] Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Op. Cit., hlm. 176
[3] Suharsimi Arikunto, Suhardjono & Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 3
[4] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 172
[5] Moh. Uzer Usman, Op. Cit., hlm. 97
[6] Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., hlm. 173
[7] Mulyadi., Op.Cit., hlm. 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar